Empat purnama
telah berjalan dan menyapa
Angin sepoi merajuk, hilang
Tersingkir hitam awan bergelombang
Burung-burung menggali sumurnya
akankah hujan telah datang, lagi
Dibinari matahari malu, aku berdiri
Aku menengadah
Datanglah malaikat pembawa cahaya
Jadikan masa berlari dulu
Biar kunikmati hujan cepat
Aku sudah tak berteriak
kaki berjalan saja
tangan masih menengadah
Meyakini bunga akan kembali merekah
08 Desember 2014 - 07.28 A.M
Laman
Assalamu'alaikum :)
Sabtu, 13 Desember 2014
Puisi Kebimbangan : Manusia di Persimpangan
Manusia dipersimpangan
Tak tahu apa di seberang
Hanya bisa menerawang jauh
Haruskah dia ke peramal?
Hilang saja kau penat
Enyah dari kegaduhan pekat
Manusia dipersimpangan
Terbuang, jauh dari keramaian
Dia ingin kegaduhan
Bukan lagi kegaduhan pekat
Dia lelah dengan sepi
Dia masih senyi diatara nyanyian nuri
Manusia dipersimpangan
Tak tahu kapan harus berhenti
Terus berlari
Terkadang berjalan,
yang elok baginya adala terus berpindah
Entah jalan mana,
Dia tak akan pernah menoleh
ataupun berhenti
10 Desember 2014 - 07.53
Tak tahu apa di seberang
Hanya bisa menerawang jauh
Haruskah dia ke peramal?
Hilang saja kau penat
Enyah dari kegaduhan pekat
Manusia dipersimpangan
Terbuang, jauh dari keramaian
Dia ingin kegaduhan
Bukan lagi kegaduhan pekat
Dia lelah dengan sepi
Dia masih senyi diatara nyanyian nuri
Manusia dipersimpangan
Tak tahu kapan harus berhenti
Terus berlari
Terkadang berjalan,
yang elok baginya adala terus berpindah
Entah jalan mana,
Dia tak akan pernah menoleh
ataupun berhenti
10 Desember 2014 - 07.53
Langganan:
Postingan (Atom)