Berani bermimpi dan percaya adalah
separuh dari keberhasilan, maka usahakan sisanya dan pasrahkan hasilnya. Kurang
lebih begitulah frasa yang menimbulkan kepercayaan diri pada mimpi. Bermimpi
bukanlah hal yang mudah, karena dengan bermimpi maka diri menjadi terpacu untuk
terus berusaha mewujudkannya. Mimpi menjadi tumpuan awal memulai langkah, timeline, dan usaha mempritaskan sesuatu
untuk mencapai tujuan yang pasti.
Menjadi seorang food technologist merupakan mimpi saya yang telah dalam tahap
pengusahaan untuk menjadi lebih berwarna. Seperti yang kita tahu bahwa
kehidupan tidak pernah lepas dari pangan. Pangan menajdi kebutuhan primer
manusia, bahkan ketahanan pangan adalah tombak ujung kedaulatan suatu bangsa. “Feeding the mind that feeding the world”
begitulah tagline yang selau saya
ingat bahwa pangan bukan hanya menajdi suatu kebutuhan, namun sebuah pintu
gerbang yang dapat membuat suatu bangsa menjadi lebih bermartabat. Tentu kita
tidak asing dengan istilah empat sehat lima sempurna yang telah disempurnakan
menjadi pedoman tumpeng gizi seimbang, Indonesia telah memiliki arah gerak
untuk dapat mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dengan adanya pangan yang
baik. Dengan gizi yang seimbang dan memenuhi kebutuhan, maka kinerja tubuh akan
lebih efektif sehingga membuat pikiran menjadi lebih cemerlang. Kebiasaan makan
yang baik akan membuat tubuh menjadi sehat dan terhindar dari berbagai macam
penyakit yang dapat menurunkan produktifitas. Berawal dari tubuh yang sehat,
pikiran yang cerdas, dan hati yang beriman maka setiap individu bangsa Indonesia
dapat lebih produktif dalam berbagai aspek kehidupan yang telah dipilihnya.
Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan keseimbangan gizi pangan untuk
kesehatan, mulai dari penyuluhan, transfer teknologi hingga inisiasi obat
herbal. Program pemberdayaan masyarakat dan sosialiasi tentu pula dilakukan
untuk mengembangkan pengatahuan masyarakat terhdap pentingnya keseimbangan
pangan. Begitulah gambaran saya, seorang calon food technologist terhadap kehidupan Indonesia di periode
mendatang.
Semakin bertambahnya tahun, masyarakat
memiliki kesadaran terhadap kesehatan yang tinggi. Masyarakat mulai mengubah
stereotip instan menjadi peningkatan asupan pangan yang alami, termasuk pada
obat herbal yang salah satunya diproduksi oleh lebah. Di dalam Al-Quran pun
telah terdapat surat lebah atau An-Nahl yang menyatakan betapa besarnya kuasa
Allah menjadikan segala produk lebah menjadi dahsyat dan dapat mengobati
berbagai penyakit, seperti pada QS. Surat An-Nahl [16] : 68-69. Suatu hari,
saya dan rekan mengunjungi peternakan lebah di daerah Wonosalam, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur guna mencari ilmu mengenai perlebahan. Salah satu produk
lebah yang dikenal masyarakat luas adalah propolis. Propolis adalah sejenis
resin yang dikumpulkan lebah dari berbagai tumbuhan yang bercampur dengan
saliva dan enzim lebah yang digunakan untuk membangun sarang. Di dunia
kesehatan propolis merupakan suplemen kesehatan herbal yang berguna untuk
membantu mengobati dan mengatasi berbagai macam jenis keluhan atau penyakit
pada tubuh tanpa menimbulkan efek samping. Hal ini dikarenakan dalam propolis terkandung bahan aktif diantaranya
Flavonoid yang berpotensi sebagai sumber antioksidan berskala tinggi yang
diproduksi oleh lebah madu. Aktivitas antioksidan pada propolis menduduki
peringkat pertama dalam kekuatan melawan oksidan dan radikal bebas dibandingkan
dengan hasil produk lebah lainnya.Khasiat propolis diataranya untuk penyakit
mulut dan tenggorokan, jantung, darah tinggi, mematikan sel kanker, meningkatkan
sistem imun, menghilangkan nyeri, antibody, typus dll. Berdasaran khasiat
tersebut, propolis memiliki respon pasar yang sangat baik. Permintaan pasar
terhadap propolis terus meningkat dan mencapai 20% pertahun. Sayangnya,
ditengah potensi yang besar pada propolis masih terdapat banyak kendala dalam
produksinya, yaitu belum adanya teknologi yang digunakan dalam mengekstrak
propolis sehingga peterak lebih memilih untuk menjual kepada industri,
begitulah permasalahan yang dirasakan oleh peternak lebah di daerah Wonosalam
yang saya kunjungi. Pasar propolis di Indonesia didominasi produk impor,
beberapa diantaranya impor dari Cina dan Brazil. Pada dasarnya, produksi
propolis mentah dalam negeri tergolong cukup sayangnya masih menghadapi
kesulitan untuk mengolahnya karena keterbatasan teknologi. Hal ini menjadi
ironi karena peternak tidak mendapatkan imbalan yang sesuai. Berbekal dedikasi
untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lebah dan keinginan untuk
mengaplikasikan ilmu pangan yang telah diperoleh maka saya dan beberapa teman
memutuskan untuk membantu peternak dengan mengembangkan teknologi ekstraktor
propolis.
B-PROTECT atau Bee Propolis Heat Extractor, begitulah kami menyebut inovasi
ekstraktor propolis yang dapat mempercepat proses produksi obat herbal menjadi
4 kali lebih cepat dan kadar antioksidan yang tinggi. Inovasi ini telah
terpilih menjadi 109 Karya Inovasi Indonesia yang dibukukan dalam rangka Hari
Teknologi Nasional pada 11 Agustus 2017. Selanjutnya telah disosialisasikan
kepada masyarakat dengan adanya beberapa pameran teknologi nasional yang
diikuti oleh B-PROTECT. Salah satu dari pameran tersebut didatangi oleh
walikota seluruh Indonesia dalam Expo Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh
Indonesia pada bulan Juni. Dengan adanya beberapa pameran yang diikuti maka
bertambahlah respon positif masyarakat terhadap propolis negeri sehingga kelak
saya menginginkan Indonesia dapat mandiri untuk memproduksi obat herbal
propolis.
Seiring dengan meningkatkan produksi
propolis lokal maka besar harapan saya pada Indonesia untuk menjadi produsen
propolis berkualitas tinggi. Bukan hanya mengenai produktifitas, namun lebih
mengarah pada perbaikan kesejahteraan masyarakat yang terlibat maupun tidak
dalam adanya usaha ini. Apabila peternak lebah telah mahir memproduksi propolis
secara mandiri maka secara bertahap akan meningkatkan perbaikan berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Hal tersebut dapat dimulai dari peternak lebah yang meningkat
perekonomiannya, distributor obat herbal yang bangga dengan produk lokalnya,
selanjutnya masyarakat yang tanpa ragu mengkonsumsi obat herbal lokal
berkualitas yang tentunya merupakan hasil jerih payah rakyat sendiri. Saya
ingin mendedikasikan diri ini untuk agama, nusa, dan bangsa agar menjadi lebih
cinta terhadap produk sendiri, agar lebih percaya diri dalam mempercayai produk
negeri, agar lebih bangga pada obat herbal propolis lokal dan tidak canggung berkata “Indonesia telah mampu
memproduksi obat herbal propolis berkualitas dari teknologi karya anak bangsa”.
Tentunya sebuah inovasi teknologi
tidaklah cukup dalam pendedikasian diri terhadap perkembangan Indonesia. Saya
juga mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat,
yaitu bina desa. Dusun Bajul Mati merupakan salah satu Dusun yang terletak di
Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Dusun
Bajul Mati termasuk dusun yang memiliki komoditas utama berupa pisang yang
produktifitasnya mencapai 2 ton dalam sekali panen. Sayangnya potensi tersebut
belum dimanfaatkan dengan optimal karena keterbataskan keahlian penduduk, oleh
karena itu Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya
termasuk saya, melakukan pengembangan desa dengan adanya program pengolahan
pisang menjadi kripik pisang. Kripik pisang produksi Bajul Mati telah
diproduksi selama dua tahun dan pemasaran yang cukup baik. Bukan hanya
pengolahan pisang, kami juga melakukan edukasi terhadap kesehatan maupun
sekedar melakukan bazar untuk meningkatkan komunikasi dengan warga.
Dari adanya kegiatan tersebut, saya
berharap dapat sedikit bergerak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
sekitar kita. Mungkin berbagai kegiatan yang saya lakukan adalah hal sederhana,
namun itu merupakan suatu langkah awal dalam membantu Indonesia menjadi lebih
baik. Berbagai dedikasi untuk mengubah Indonesia dan dunia menjadi lebih baik
tentu harus dikoordinir secara tepat dan sistematis. Dedikasi itu bisa melalui profesi,
internship, freelancer ataupun banyak kesempatan lainnya untuk tetap
berkontribusi pada negara dengan konsisten. Sekarang telah hadir team hebat
yang berdedikasi untuk kemajuan Indonesia melalui sebuat platform penemuan karir yang berkantor pusat di
Singapura, yaitu GLINTS. Team ini bukan hanya mencari bibit unggu namun juga membangun
kesiapan karir melalui magang dan pekerjaan pascasarjana; mengembangkan
keahlian yang dibutuhkan dalam karir yang berbeda. Informasi lengkap
dapat mengunjungi situs https://glints.com/. Dengan adanya platform ini maka dedikasi untuk membangun lingkungan melalui profesi akan lebih mudah dan cepat.
Saya teringat pada kata mutiara dari
Walikota Bandung yang isinya kurang lebih adalah Indonesia butuh pemuda pencari
solusi, bukan pemuda pencaci maki. Maka bukan saatnya lagi untuk berpikir
melulu mengenai diri sendiri, bukan saatnya menjadi individu sentris, kini adalah
umur yang sesuai untuk mencoba banyak hal baru, termasuk mencoba untuk
mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan mandiri. Maka dengan adanya beasiswa
ini akan sangat andil dalam pembentukan karakter pemuda bangsa yang siap untuk
berusaha untuk negaranya, Indonesia.
x