Senin, 31 Desember 2018

Aurora, Apa Kabar Dedikasi?

Berani bermimpi dan percaya adalah separuh dari keberhasilan, maka usahakan sisanya dan pasrahkan hasilnya. Kurang lebih begitulah frasa yang menimbulkan kepercayaan diri pada mimpi. Bermimpi bukanlah hal yang mudah, karena dengan bermimpi maka diri menjadi terpacu untuk terus berusaha mewujudkannya. Mimpi menjadi tumpuan awal memulai langkah, timeline, dan usaha mempritaskan sesuatu untuk mencapai tujuan yang pasti.
Menjadi seorang food technologist merupakan mimpi saya yang telah dalam tahap pengusahaan untuk menjadi lebih berwarna. Seperti yang kita tahu bahwa kehidupan tidak pernah lepas dari pangan. Pangan menajdi kebutuhan primer manusia, bahkan ketahanan pangan adalah tombak ujung kedaulatan suatu bangsa. “Feeding the mind that feeding the world” begitulah tagline yang selau saya ingat bahwa pangan bukan hanya menajdi suatu kebutuhan, namun sebuah pintu gerbang yang dapat membuat suatu bangsa menjadi lebih bermartabat. Tentu kita tidak asing dengan istilah empat sehat lima sempurna yang telah disempurnakan menjadi pedoman tumpeng gizi seimbang, Indonesia telah memiliki arah gerak untuk dapat mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dengan adanya pangan yang baik. Dengan gizi yang seimbang dan memenuhi kebutuhan, maka kinerja tubuh akan lebih efektif sehingga membuat pikiran menjadi lebih cemerlang. Kebiasaan makan yang baik akan membuat tubuh menjadi sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menurunkan produktifitas. Berawal dari tubuh yang sehat, pikiran yang cerdas, dan hati yang beriman maka setiap individu bangsa Indonesia dapat lebih produktif dalam berbagai aspek kehidupan yang telah dipilihnya. Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan keseimbangan gizi pangan untuk kesehatan, mulai dari penyuluhan, transfer teknologi hingga inisiasi obat herbal. Program pemberdayaan masyarakat dan sosialiasi tentu pula dilakukan untuk mengembangkan pengatahuan masyarakat terhdap pentingnya keseimbangan pangan. Begitulah gambaran saya, seorang calon food technologist terhadap kehidupan Indonesia di periode mendatang.
Semakin bertambahnya tahun, masyarakat memiliki kesadaran terhadap kesehatan yang tinggi. Masyarakat mulai mengubah stereotip instan menjadi peningkatan asupan pangan yang alami, termasuk pada obat herbal yang salah satunya diproduksi oleh lebah. Di dalam Al-Quran pun telah terdapat surat lebah atau An-Nahl yang menyatakan betapa besarnya kuasa Allah menjadikan segala produk lebah menjadi dahsyat dan dapat mengobati berbagai penyakit, seperti pada QS. Surat An-Nahl [16] : 68-69. Suatu hari, saya dan rekan mengunjungi peternakan lebah di daerah Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur guna mencari ilmu mengenai perlebahan. Salah satu produk lebah yang dikenal masyarakat luas adalah propolis. Propolis adalah sejenis resin yang dikumpulkan lebah dari berbagai tumbuhan yang bercampur dengan saliva dan enzim lebah yang digunakan untuk membangun sarang. Di dunia kesehatan propolis merupakan suplemen kesehatan herbal yang berguna untuk membantu mengobati dan mengatasi berbagai macam jenis keluhan atau penyakit pada tubuh tanpa menimbulkan efek samping. Hal ini dikarenakan dalam  propolis terkandung bahan aktif diantaranya Flavonoid yang berpotensi sebagai sumber antioksidan berskala tinggi yang diproduksi oleh lebah madu. Aktivitas antioksidan pada propolis menduduki peringkat pertama dalam kekuatan melawan oksidan dan radikal bebas dibandingkan dengan hasil produk lebah lainnya.Khasiat propolis diataranya untuk penyakit mulut dan tenggorokan, jantung, darah tinggi, mematikan sel kanker, meningkatkan sistem imun, menghilangkan nyeri, antibody, typus dll. Berdasaran khasiat tersebut, propolis memiliki respon pasar yang sangat baik. Permintaan pasar terhadap propolis terus meningkat dan mencapai 20% pertahun. Sayangnya, ditengah potensi yang besar pada propolis masih terdapat banyak kendala dalam produksinya, yaitu belum adanya teknologi yang digunakan dalam mengekstrak propolis sehingga peterak lebih memilih untuk menjual kepada industri, begitulah permasalahan yang dirasakan oleh peternak lebah di daerah Wonosalam yang saya kunjungi. Pasar propolis di Indonesia didominasi produk impor, beberapa diantaranya impor dari Cina dan Brazil. Pada dasarnya, produksi propolis mentah dalam negeri tergolong cukup sayangnya masih menghadapi kesulitan untuk mengolahnya karena keterbatasan teknologi. Hal ini menjadi ironi karena peternak tidak mendapatkan imbalan yang sesuai. Berbekal dedikasi untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lebah dan keinginan untuk mengaplikasikan ilmu pangan yang telah diperoleh maka saya dan beberapa teman memutuskan untuk membantu peternak dengan mengembangkan teknologi ekstraktor propolis.
B-PROTECT atau Bee Propolis Heat Extractor, begitulah kami menyebut inovasi ekstraktor propolis yang dapat mempercepat proses produksi obat herbal menjadi 4 kali lebih cepat dan kadar antioksidan yang tinggi. Inovasi ini telah terpilih menjadi 109 Karya Inovasi Indonesia yang dibukukan dalam rangka Hari Teknologi Nasional pada 11 Agustus 2017. Selanjutnya telah disosialisasikan kepada masyarakat dengan adanya beberapa pameran teknologi nasional yang diikuti oleh B-PROTECT. Salah satu dari pameran tersebut didatangi oleh walikota seluruh Indonesia dalam Expo Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia pada bulan Juni. Dengan adanya beberapa pameran yang diikuti maka bertambahlah respon positif masyarakat terhadap propolis negeri sehingga kelak saya menginginkan Indonesia dapat mandiri untuk memproduksi obat herbal propolis.
Seiring dengan meningkatkan produksi propolis lokal maka besar harapan saya pada Indonesia untuk menjadi produsen propolis berkualitas tinggi. Bukan hanya mengenai produktifitas, namun lebih mengarah pada perbaikan kesejahteraan masyarakat yang terlibat maupun tidak dalam adanya usaha ini. Apabila peternak lebah telah mahir memproduksi propolis secara mandiri maka secara bertahap akan meningkatkan perbaikan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal tersebut dapat dimulai dari  peternak lebah yang meningkat perekonomiannya, distributor obat herbal yang bangga dengan produk lokalnya, selanjutnya masyarakat yang tanpa ragu mengkonsumsi obat herbal lokal berkualitas yang tentunya merupakan hasil jerih payah rakyat sendiri. Saya ingin mendedikasikan diri ini untuk agama, nusa, dan bangsa agar menjadi lebih cinta terhadap produk sendiri, agar lebih percaya diri dalam mempercayai produk negeri, agar lebih bangga pada obat herbal propolis lokal dan  tidak canggung berkata “Indonesia telah mampu memproduksi obat herbal propolis berkualitas dari teknologi karya anak bangsa”.
Tentunya sebuah inovasi teknologi tidaklah cukup dalam pendedikasian diri terhadap perkembangan Indonesia. Saya juga mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, yaitu bina desa. Dusun Bajul Mati merupakan salah satu Dusun yang terletak di Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Dusun Bajul Mati termasuk dusun yang memiliki komoditas utama berupa pisang yang produktifitasnya mencapai 2 ton dalam sekali panen. Sayangnya potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal karena keterbataskan keahlian penduduk, oleh karena itu Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya termasuk saya, melakukan pengembangan desa dengan adanya program pengolahan pisang menjadi kripik pisang. Kripik pisang produksi Bajul Mati telah diproduksi selama dua tahun dan pemasaran yang cukup baik. Bukan hanya pengolahan pisang, kami juga melakukan edukasi terhadap kesehatan maupun sekedar melakukan bazar untuk meningkatkan komunikasi dengan warga.
Dari adanya kegiatan tersebut, saya berharap dapat sedikit bergerak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar kita. Mungkin berbagai kegiatan yang saya lakukan adalah hal sederhana, namun itu merupakan suatu langkah awal dalam membantu Indonesia menjadi lebih baik. Berbagai dedikasi untuk mengubah Indonesia dan dunia menjadi lebih baik tentu harus dikoordinir secara tepat dan sistematis. Dedikasi itu bisa melalui profesi, internship, freelancer ataupun banyak kesempatan lainnya untuk tetap berkontribusi pada negara dengan konsisten. Sekarang telah hadir team hebat yang berdedikasi untuk kemajuan Indonesia melalui sebuat platform penemuan karir yang berkantor pusat di Singapura, yaitu GLINTS. Team ini bukan hanya mencari bibit unggu namun juga membangun kesiapan karir melalui magang dan pekerjaan pascasarjana; mengembangkan keahlian yang dibutuhkan dalam karir yang berbeda. Informasi lengkap dapat mengunjungi situs  https://glints.com/Dengan adanya platform ini maka dedikasi untuk membangun lingkungan melalui profesi akan lebih mudah dan cepat.

Saya teringat pada kata mutiara dari Walikota Bandung yang isinya kurang lebih adalah Indonesia butuh pemuda pencari solusi, bukan pemuda pencaci maki. Maka bukan saatnya lagi untuk berpikir melulu mengenai diri sendiri, bukan saatnya menjadi individu sentris, kini adalah umur yang sesuai untuk mencoba banyak hal baru, termasuk mencoba untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan mandiri. Maka dengan adanya beasiswa ini akan sangat andil dalam pembentukan karakter pemuda bangsa yang siap untuk berusaha untuk negaranya, Indonesia.

x