Minggu, 12 Oktober 2014

Cerita Galau Anak SMA ; Antara Teman vs Pacar

Sebenarnya aku bingung menyebut apa tulisan ini, menurutku ini tidak seperti cerita ataupun diary namun tidak terlalu memenuhi syarat sebagai berita dan puisi. Jadi anggap saja ini sebuah rangkaian kata buat bacaan ya :)
Tulisan ini mungkin kalian pernah terlibat dalam salah satu ceritanya, jadi, silakan membaca :)


Entah Apa Sebutan Untuk Rasa ini
Kata orang cinta datang dari kebiasaan, sebelumnya aku tidak mempercayainya. Tapi suatu hari, aku mendengar pepatah "Witing trisna jalaran saka kulina", bukan pepatah yang asing bukan? Pepatah yang dalam bahasa Indonesia berarti "Asalnya cita dari kebiasaan" itu mungkin ada benarnya.

Pernah punya teman yang sampai kamu anggap berarti? Hm.. tapi kamu belum tau bagaimana dia, dia menganggapmu penting? Apakah dia menyanyangimu seperti kamu? (red : sayang teman). Memang tidak bisa disangkal, hampir setiap hari bersama. Nggak setiap hari juga sih, tapi seringkali terjebak dalam suatu kegiatan, misalnya osis, teman sekelas, ataupun ektrakurikuler. Jujur saja, dapat dimungkinkan kata terjebak itu kurang sesuai dengan perasaan hatimu, iyakah? Saat bersamanya, kamu akan merasa tiada masalah di dunia, burung-burung seakan selalu bernyanyi dan matahari tak segan tersenyum. Hang out bareng walau hanya beli makan di Food Court bahkan di kantin sekolah, minum jus buah dengan buah yang hampir sama. Ketika setengah gelasmu kosong, kamu ambil sedotanmu dan meminum miliknya, alih-alih ingin tahu rasa jus miliknya yang secara logika past berasa sama. Dia hanya tersenyum. Kamu malah telah berbunga-bunga ketika dia juga mencoba jus milikmu dan mengatakann jus mu lebih lezat dari miliknya. Tapi jelas kamu mengatakan hal berbalikan, hanya tersenyum sembari menyahut “Iyalah, milikku”. Jujur saja. J

Hati semakin melayang, tapi engkau tetap berpijak di atas bumi pertiwi. Itulah kelebihanmu yang jarang manusia lain tahu, ya! Kamu mengikuti arusnya, tetap tahu arah yang benar, terkadang kamu berbelok, tapi kamu tetap mengikuti arus, bukan terbawa arus menjadikan hatimu mencintainya terlalu jauh. Aku tahu, terkadang kamu berpikir untuk menjalani hidup untuk melupakan perasaanmu bukan? Tapi logika berkata lain? Bukankah dalam sehari hamper 2/5 waktumu untuk bersamanya? Mungkin lebih dari itu kamu tetap melayangkan pertanyaan-pertanyaan tentangnya dengan kata lain, KAMU TETAP BERSAMANYA.

Hari-hari semakin berlalu, terjatuh itu bukan hal asing. Kamu terjatuh dipangkuan teman. Ketika melewati masa tak sadarkan diri, temanmu bercerita tetangmu, yang mermanggil namanya! YA! NAMANYA! DAN KAMU TAK SADAR TELAH MENANYAKAN DIA!
Ya, kamu diam-diam berharap dua disampingmu kan? Sebenarnya kamu tak berpikir berlebihan untuk membayang jika dia suatu saat dapat menyayangimu, atau paling tidak, dia mengetahui rasa itu dan menyambutnya.

Hari-hari berlalu lebih cepat, setiap hari ada saja yang membuatmu tersenyum. Tuhan selalu menyayangimu bukan? Atau mungkin kamu harus berhati-hati. Tuhan tengah menguji imanmu, kau dibuat tersenyum tapi kamu harus tetap ingat bahwa di atas bumi masih ada langit  ke-tujuh. Sulit memang. Tapi semangat ya kakak!!! Suatu hari tentu air mata menetes, entah itu beberapa tetes. Yang mampu kita harapkan, itu tetesan air mata bersuka ria.

Terima kasih :) :’)

I Love You someone who always make me on fire