Sebenarnya aku bingung menyebut apa tulisan ini, menurutku ini
tidak seperti cerita ataupun diary namun tidak terlalu memenuhi syarat sebagai
berita dan puisi. Jadi anggap saja ini sebuah rangkaian kata buat bacaan ya :)
Tulisan ini mungkin kalian pernah terlibat dalam salah satu
ceritanya, jadi, silakan membaca :)
Entah Apa Sebutan Untuk Rasa ini
Kata orang cinta datang dari kebiasaan, sebelumnya aku tidak
mempercayainya. Tapi suatu hari, aku mendengar pepatah "Witing trisna
jalaran saka kulina", bukan pepatah yang asing bukan? Pepatah yang dalam
bahasa Indonesia berarti "Asalnya cita dari kebiasaan" itu mungkin
ada benarnya.
Pernah punya teman yang sampai kamu anggap berarti? Hm.. tapi kamu
belum tau bagaimana dia, dia menganggapmu penting? Apakah dia menyanyangimu
seperti kamu? (red : sayang teman). Memang tidak bisa disangkal, hampir setiap
hari bersama. Nggak setiap hari juga sih, tapi seringkali terjebak dalam suatu
kegiatan, misalnya osis, teman sekelas, ataupun ektrakurikuler. Jujur saja,
dapat dimungkinkan kata terjebak itu kurang sesuai dengan perasaan hatimu,
iyakah? Saat bersamanya, kamu akan merasa tiada masalah di dunia, burung-burung
seakan selalu bernyanyi dan matahari tak segan tersenyum. Hang out bareng walau
hanya beli makan di Food Court bahkan di kantin sekolah, minum jus buah dengan
buah yang hampir sama. Ketika setengah gelasmu kosong, kamu ambil sedotanmu dan
meminum miliknya, alih-alih ingin tahu rasa jus miliknya yang secara logika
past berasa sama. Dia hanya tersenyum. Kamu malah telah berbunga-bunga ketika
dia juga mencoba jus milikmu dan mengatakann jus mu lebih lezat dari miliknya.
Tapi jelas kamu mengatakan hal berbalikan, hanya tersenyum sembari menyahut “Iyalah,
milikku”. Jujur saja. J
Hati semakin melayang, tapi engkau tetap berpijak di atas bumi
pertiwi. Itulah kelebihanmu yang jarang manusia lain tahu, ya! Kamu mengikuti
arusnya, tetap tahu arah yang benar, terkadang kamu berbelok, tapi kamu tetap
mengikuti arus, bukan terbawa arus menjadikan hatimu mencintainya terlalu jauh.
Aku tahu, terkadang kamu berpikir untuk menjalani hidup untuk melupakan
perasaanmu bukan? Tapi logika berkata lain? Bukankah dalam sehari hamper 2/5
waktumu untuk bersamanya? Mungkin lebih dari itu kamu tetap melayangkan
pertanyaan-pertanyaan tentangnya dengan kata lain, KAMU TETAP BERSAMANYA.
Hari-hari semakin berlalu, terjatuh itu bukan hal asing. Kamu terjatuh
dipangkuan teman. Ketika melewati masa tak sadarkan diri, temanmu bercerita
tetangmu, yang mermanggil namanya! YA! NAMANYA! DAN KAMU TAK SADAR TELAH
MENANYAKAN DIA!
Ya, kamu diam-diam berharap dua disampingmu kan? Sebenarnya kamu
tak berpikir berlebihan untuk membayang jika dia suatu saat dapat menyayangimu,
atau paling tidak, dia mengetahui rasa itu dan menyambutnya.
Hari-hari berlalu lebih cepat, setiap hari ada saja yang membuatmu
tersenyum. Tuhan selalu menyayangimu bukan? Atau mungkin kamu harus
berhati-hati. Tuhan tengah menguji imanmu, kau dibuat tersenyum tapi kamu harus
tetap ingat bahwa di atas bumi masih ada langit
ke-tujuh. Sulit memang. Tapi semangat ya kakak!!! Suatu hari tentu air
mata menetes, entah itu beberapa tetes. Yang mampu kita harapkan, itu tetesan
air mata bersuka ria.
Terima kasih :) :’)
I Love You someone who always make me on fire