Rabu, 14 Desember 2011

Sepi Lagi


Sepi itu...
Tak perlu sendiri tuk jadi sepi
Diam tak kunjung sepi jua
Hanya butuh satu kata tuk jadi sepi..hatimu..

Huft.. Sudahlah..
Ini tak akan berhasil
Menangis, meratap
Itukah hati hormat kita..
Bukankah semua sepi dan air mata
Hanya lalu..
Hanya coretan tinta merah..
Kau tumpuk lagi dengan tinta merah.. lagi
Begitu berdarah untuk sebuah hati nan hormat dan indah..

Cukup sayang,
Aku lelah denganmu,
Dengan cinta palsu
Dengan pengakuan yang menelantarkan hatiku
Kau tulis perlahan kata-kata tuk sakiti ku..
Itukah kamu..
Begitu tega dengan semua yang telah berlalu..

Tahun lalu..

: terinspirasi oleh seorang teman di Sehati
:14-12-2011

Puisi Galau : Hilang


Berlari dirimu..
Mungkin berjalan lamban
Atau merangkak lemah
Tuk jauhiku..

Embun rerumputan kian dingin
Menatap aku duduk di hijau daun
Terdiam, termenung
Tanpamu.. Sayang

Sejenak ku memutar memori
Kenapa kau berubah kembali
Ataukah kau hanya mengujiku lagi
Tuk buktikan kesanggupan hati

Kata-kata itukah..
Sajak dari aluan hati sang bintang
Itukah asal kau jauh
Lagi..

Sesalku telah habis
Air mata tak terpancar lagi
Semuanya untukmu
Senang hati tanpa sedih...
Tutupi rasa untuk senyummu..

: terinspirasi ketika saya duduk di pojok kelas
: Rabu, November 2011

Semak Belukar


Tak seindah..
Kemarin, waktu lalu
Yang telah pergi
Dalam ingatan sanubari
Indahku...
Hijau datanglah temani aku
Dalam alunan alam dan buatan
Terselubung rindu hampa kesusahan
Tersenyum, menerka di semak belukar

Menerawang lagi..

: terinspirasi oleh daun ketika ujian
: 10-12-11

Bertahan


Saat kudengar
Sebuah pesan dari gubuk luar
Dari teman pembuat kesal
Yang menatap suatu hal

Ku gelisah...
Menahan air mata basah
Ku tahan rasa bersalah
Karena dia ditimpa masalah

Hancur lebur hubungan ini
Runtuh sudah hati ini
Rasa bersalah masih menyelimuti
Pada teman yang ku sayangi

Apa gerangan yang terjadi
Aku tak mengerti sama sekali
Dia tak lagi bahagia
Apa karena aku disisinya

Apa yang harus kulakukan
Apakah dia harus kulupakan
Ya Tuhan...
Berilah petunjuk untuk hamba-Mu yang bertahan

: 2010

Antara Fakta dan Mimpi


Sepi menyelimuti lagi
Diriku yang menanti bel sekolah

Perlahan lelah..
Memandang jarum jam
Tik tik tik
Tak tentu..

Perlahan letih
Mengolah kata hati sedemikian rupa
Tak kunjung indah jua
Pikiran melayang-layang
Tembus pengelihatan mimpi tadi
... ... ...
Danau luas nan indah
Rerumputan serasa menyapa
Diriku, Kamu, dan Dirinya
Syahdu.. Dalam balutan kalbu

Ah... Ku terjatuh lagi
Tak lagi dia bersama kita
Senyummu memudar
Aku takut...
“Tolong...” teriakku memecah hening
Mengusap peluh di kelopak matamu

: Terinspirasi oleh mimpiku hari Minggu saat ujian
: 13-12-11