![]() |
sampul depan |
Isinya tentang sisi lain proses penggulingan Ir. Soekarno, padahal Bapak Indonesia yang ini itu termasuk 100 orang paling berpengaruh di dunia lhooo :)
Setelah saya baca, saya membuat sinopsis dari buku tersebut dibantu oleh salah satu teman saya :)
semoga bermanfaat yaaa :) respons please
Pengantar
Ny. Dewi Sukarno
Peristiwa G 30 S sebagai
kebohongan yang membunuh 800.000 rakyat Indonesia. Dalam Koran London Times
Januari 1966 dimuat tentang puncak pembunuhan bulan November 1965, ratusan ribu
orang rbunuh, ekonomi swasta hancur dan sungai-sungtai penuh mayat sekaligus
darah. Masih dipertanyakan andi PKI dalam peristiwa G 30 S dan yang kita
ketahui Presiden Soekarno sangat cinta kepada Indonesia. Tindakan Tuan Soeharto
hampir tidak ada yang telah membzdantai
penjabat Negara serta Presiden Soekarno.
Amerika
Serikat dan Pengulingan Sukarno, 1965-1967
Banyak kejadian byang
tidak terdokumentasi serta berita-berita yang jauh berbeda serta berkebalikan
dari setiap kubu pada peristiwa pembantaian (1965-19670. Peristiwa Gestapu
yaitu penyeranga kubu kiri terhadap kubu kanan menuai sebuah kebohongan pada
tahab kedua. Tiga tahapan kebohongan yaitu:
1.
Gestapu, pemindahan kekuasaan oleh sayap kiri gadungan.
2.
KAP Gestapu atau jawaban anti-Gestapu, yaitu tindakan balasan
balasan dengan cara membunuh PKI secara missal.
3.
Pengikisan secara terus-menerus terhadap kekuatan Sukarno
yang masih tersisa.
Menurut Harold, staf umum
AD Indonesia terpecah menjadi dua kubu menjelang 1965. Golongan termasuk para
jendral, seperti Soeharto, Nasution, dan lain-lain menentang kebijakan
Yani. Dimana Yani ddan kawan-kawan yang tergabung dalam golongan tengah.
Menentang kebijakan persatuan nasional termasuk PKI.
Dimulai dengan terbunuhnya
anggota terpenting AD yang setia yaitu kelompok Yani tahun 1965 memudahkan
perebutankekuasaan oleh sekutu Soeharto.
bagian belakang |
Rasa tidak puas dalam
suatu rapat penyatuan AD terhadap kelompok Yani menimbulkan korban pada 30
September 1965. Yang terbunuh ialah orang-orang yang menentang perebutan
kekuasaan, seperti Yani dan wakil- wakilnya yang terbunuh 1 Oktober 1965.
Dimungkinkan tersangkanya ialah Soeharto, Basuki dan Soedirman.
Tidak ada jenderal
anti-Soekarno yang terbunuh kecuali Jenderal Nasution. Nasution mengecewakan
CIA pada puncaknya tahun 1965 dimana Jenderal Nasution berbalik setia pada Soekarno.
Permerikasaannya terhadap tindak koruosi Soeharto tahun 1959 turut melepas
hubungan mereka.
Seorang Untung yang
dimanipulasi mnyerukan berita bohong dimana Presiden Soekarno dalam
perlindungan dan prngalihan kekuasaan yang didukung oleh CIA serta disiapkannyapasukan
di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat padahal Presiden Soekarno tidak dalam
perlindungan, pasukan-pasukanpun berada di Jakarta bukan di tempat tersebut.
Soeharti dalam suatu
siaran radio menyatakan kesetiaan AD padaSoekarno dan menuduh PKI sekaligus
unsur-unsur AURO yang membunuh jenderal-jenderal didasari lokaasi penemuan
mayat. Padahal, Soeharto pun mengetahui bahwa pembunuh tersebut dilakukan
unsur-unsur AD yang dikenalinya. Beliau pun turut mengucilkan Presiden
Soekarno, bermuka dua dalam setiap situasi juga tidak bertanggung jawab.
Datangnya Soekarno di
Lapangan Udara Halim, kira-kira 1 mil dari Sumur Lubang Buaya menjadi dalih
Soeharto untuk mencapai tujuannya. Menurut Studi CIA dan pro-Soeharto, pasukan
banyak dilibatkan dalam pemberontakan terselubung tersebut. Jenderal BAsuki
Rachmat, seorang sekutu Soeharto memiliki andil dalam pengaturan peleton
pemberontakan, sudah terjadi beberapa perang dalam negeri dan telaj terjadinya
pemindahan kekuasaan di Jawa Tengah secara diam-diam.
Diketahui bahwa mayoritas
pemimpin Gestapu dan pemberantasannya merupakan lukusan AS serta mendapatkan
banyak bantuan dari AS.
Jadi ada ikatan antara
peristiwa-peristiwa yang terjadi. Setelah penumbangan rakyat pro-Yani dan
pro-Soekarno, Soeharto menegakkan orde baru dan meninggalkannya. Hal tersebut
diakui beberapa sekutu Soeharto. Beberapa sumber yang berhubungan erat dengan
COA menyatakan bahwa Gestapu telah bergerak dari Jawa Barat hingga Bali dimana
pembantaian terhadap PKI telah dilakukan oleh AD.
Dibeberapa tempat, AD
telah membagikan senjata-senjata untuk gerakan anti-PKI yang dimulai tanggal 1
Oktober 1965. Pembantaian terhadap PKI terjadi secara terorganisir oleh AD dan
Soeharto. Sedangkan Soeharto sebagai muka dua menikam dengan berdalih pembela
Presiden Soekarno. Pembunuhan masal tersebut terjadi atas dorongan dan dukungan
CIA yang juga mendukung pemberntakan sebelumnya. Namun tidak semua gerakan yang
terjadi merupakan tindakan CIA.
AS dan
“Misi” Angkatan Darat Indonesia
Sejak tahun 1953, AS membantu
mencetuskan krisis di Indonesia dan merangsang Soekarno tanggal 14 Maret 1957
mengakhiri sisi parlementer.
Keputusan NSC 171 tahun
1953 menggerakkan CIA agar membantu dam memasok senjata serta keuangan untuk
MAsyuni dan PSI. pada tahun 1950, seorang kader PSI tengah dibicarakan dekat
dnegan Soeharto. Masih banyak lagi kesaksian yang berujung hukuman mati pada
Sjam dan Supomom.
Tahun 1957, CIA
mengidentifikasi senjata-senjata pemberontakan PRRI yang melawan pemerintahan
Soekarno. Juga berbagai senta, motif dan tujuan CIA dalam berbagai acara
pemberontakan.
Dilanjutkan tahun 1975,
sebuah komisi mempelajari keterlibatan CIA dalam pembunuhan Presiden Soekarno
namun dihentikan tanpa hasil yang jelas.
Mengingat kegagalan CIA
dalam pemberontakan, AS mulai membuat program bantuan militer pada Indonesia.
Bantuan ini diberikan kepada AD yang digunakan untuk membantai PKI. Dikaitkan
pula antara peristiwa di Madiun dan Getapu yang menuai banyak anggapan.
Tahun 1962, “Civic Mission” mulai mendapatkan
bantuan dari pihak lain dan segera berkembang. Termasuk juga AS yang turut
mengembangkan Sekolah Strategi Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
Pada tahun 1963 terjadi
huru hara di bawah naungan SESKOAD, oleh Sundhaussen dikaitkan dengan suatu
organisasi “Civic Mission AD” dan
menunjukkan kontak-kontak di antara anasir-anasir komplotan. Huru hara ini
kembali diulangi pada bulan Januari 1966 di Jakarta. Sudhaussen melaporkan
bahwa para aktivis telah mengetahui tentang sasaran mereka untuk menjatuhkan
presiden.
Suwarto, Kemal Idris, dan
PSI paling menonjol dalam peristiwa Lubis pada tahun 1956. Suwarto membina
Soeharto (murid barunya) secara terus menerus. Beliau masuk ke SESKOAD pada
bulan Oktober 1959.
Soeharto berbeda dengan
Suwarto dan Umar Wirohadikusumo (bekas kepala stafnya). Walaupun ia tidak
belajar di AS, peran sertanya dalam “Civic Mission”, yang oleh AS disebut
“Civic Action”, menempatkannya dan opsir-opsir yang condong pada PSI dalam
program yang bersifat politik.
Pidato Soeharto pada
tanggal 15 Agustus 1966 guna mempertanggungjawabkan ketokohannya yang terus
meningkat, dalam memasukkan arti “Misi Revolusioner” dari doktrin Tri Ubaya
Cakti. Beliau mulai mengadakan kontak politik pada bulan Agustus 1964 dengan
Malaysia dan berlanjut dengan Jepang, AS, dan Inggris. Kontak-kontak ini hanya
dilakukan sementara untuk mengatasi kemungkinan adanya perang dengan Malaysia,
tapi Sundhaussen menduga Soeharto khawatir dengan perkembangan PKI.
Catatan yang diketahui
Luccwak adalah bukan hanya pasukan RPIKAD yang anti terhadap PKI, tapi juga
pasukan-pasukan yang menyelenggarakan pemberontakan Gestapu di Jakarta.
Nishihara mengetahui bahwa
bukan PRRI/ Permesta yang mempunyai hubungan intelijen dengan Jepang, mempunyai
peran penting dalam perundingan. Nishihara juga mendengar bahwa Walandouw telah
mengunjungi Washington untuk mendukung Soeharto sebagai pemimpin.
Langkah-langkah AS Menghadapi Sukarno
Pejabat-pejabat politik
inti di Washington terutama dalam Direktorat Perencanaan CIA, sejak lama
berkeyakinan bahwa politik anti Komunis mengharuskan Sukarno dan PKI
disingkirkan. AS tidak hanya menentang PKI di Indonesia, tapi juga menentang
segala politik yang erat dengan Cina-Sovyet. Hal tersebut yang menyebabkan AS
berusaha mencegah semakin kuatnya blok Cina-Sovyet.
Ketika Lyndon Johnson
telah menjadi Presiden AS, terjadilah perubahan politik yang lebih anti
Sukarnois. Pada bulan Desember 1964 Johnson memutuskan untuk menghentikan
bantuan ekonomi. Menurut Dubes Howard Jones, Kenedy pernah menyatakan akan
memberikan bantuan ekonomi rutin. Sama halnya dengan di Chili, pemutusan
bantuan ekonomi juga terjadi di Indonesia secara berangur-angsur dalam tahun
1962-1965 yang bersamaan dengan kenaikan bantuan militer kepada AD Indonesia.
US $ 16,3 juta dalam tahun 1962, dibandingkan dengan US $ 28,3 juta selama 13
tahun, yakni 1949-1961.
Kongres setuju memberikan
bantuan dana AS kepada militer Indonesia secara rahasia yang hanya diperiksa
oleh Kepres dan Komisi Senat serta Ketua Kongres yang juga terlibat dalam
kesiapan CIA. Bantuan militer telah berlangsung sampai bulan Juli 1956 akhir,
untuk mengirim 200 unit pesawat Aero Commander kepada AD Indonesia yang cocok
digunakan dalam Civic Action.
Dukungan AS
Terhadap Faksi Soeharto Sebelum Gestapu
Sumber dari AD
menyampaikan pesan agar mengubah istilah AD (Angkatan Darat) Indonesia menjadi
AP (Angkatan Perang) Indonesia dalam siaran-siaran radio AS. Hal tersebut
penting untuk menghindari kesan yang mungkin saja muncul dari CIA bahwa AD
melakukan perlawanan terhadap Sukarno.
Pada tahun fisikal 1965, New
York Times menyatakan bahwa pemberian bantuan AS kepada Indonesia telah
dihentikan, maka jumlah personel MAP di Jakarta telah dikurangi secara
otomatis. Tapi jumlah personel itu justru telah mencapai taraf yang jauh
melebihi apa yang telah diproyeksikan.
Agus Munir Dasaad (seorang
pedagang perantara di Indonesia) dikenal sebagai pemasok bantuan financial pada
Sukarno sejak tahun 1930. Tapi Dasaad menjalin hubungan dengan Soeharto tahun
1965, melalui Jendral Alamsyah yang telah bekerja pada tahun 1960 di bawah
pimpinan Soeharto, setelah beliau menyelesaikan tugas di SESKOAD. Karena merasa
berhutang budi pada Alamsyah, Soeharto menempatkan Alamsyah pada kedudukan
terpercaya.
“Operasi…
(Satu Kata Dihilangkan)” CIA
CIA menyebarluaskan
distorsi melalui operasi media massa ke seluruh dunia. Seperti kasus di Chili,
CIA membuat dokumen palsu tentang rencana komplotan, lalu disebarluaskan hingga
akhirnya membuat Allende digulingkan kemudian dibunuh. Tipu muslihat CIA juga
pernah terjadi di Laos pada tahun 1959-1961.
Kalangan AD menjadi panas
dengan adanya desas desus sepanjang tahun 1965, yang menimbulkan kesan desas
desus tersebut berasal dari sumber yang anti AS. Sumber penunjakkan tentang
adanya Dewan semacam itu ditulis oleh dua wartawan Evans dan Novak (Wishington).
Kolom ini keluar bersamaan dengan Dokumen Gilchrist.
Ada dua alasan versi
peristiwa-peristiwa secara objektif ini tampak tidak masuk nalar. Pertama,
studi CIA telah mengakui pembahasan tentang salah satu pertumpahan darah yang
menonjol.
Kedua, skenario CIA tahun
1965 bisa di amati, tidak hanya sebagai jawaban provokasi, paranoia, maupun
hiruk pikuk peristiwa Gestapu, tapi juga sebagai tindakan-tindakan balasan
tersebut.
Mc Getiee mengatakan bahwa
lembaga CIA sangat membanggakan operasi… dan mejadikan hal tersebut di masa
dating. Tetapi Colby menulis bahwa CIA tidak terlibat, kebenaran snaggahan itu
ketika Indonesia dengan adanya perebutan kekuasaan Partai Komunis yang kemudian
membunuh pemimpin AD seizing Soekarno.
Demikian rencana AS tahun
1968 yang telah disetujui dalam waktu dekat setelah Dikukuhkan Nixon, ia
menghendaki pembunuhan terhadap seorang moderat di golongan tengah yang nampak
seperti golongan kanan, sebagai dalih adanya perebutan kekuasaan.
Gimana sinopsis buku ini? bagus nggak? yang penting kan isinya yaaaa :)
Tetap maju Indonesia.. Kita Bisa.. Semangat
Gimana sinopsis buku ini? bagus nggak? yang penting kan isinya yaaaa :)
Tetap maju Indonesia.. Kita Bisa.. Semangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar